Look At me Now - Part 1
“Maaf, sebenarnya aku nggak cinta sama kamu. Ini semua karena aku dan teman-temanku ingin mempermainkanmu! Maaf.”
Kalimat itu tak pernah lekang dari ingan Bey. Itu terjadi tiga tahun yang lalu sewaktu dia mendapatkan cinta pertamanya yaitu Rendy yang ternyata hanya mempermainkannya.
Bey terus memandangi wajahnya didepan kaca. Dia tersenyum sambil terus menyisir rambut panjangnya, “Lihat aku sekarang!”.
***
Bey ada jadwal kuliah pagi hari ini, walaupun penampilannya sudah berbeda 180 derajat dari tiga tahun yang lalu tapi sifat-sifat baik dalam dirinya terus terjaga dan terbukti dia menjadi mahasiswa yang berprestasi.
Sampai di kampus dia tidak langsung ke kelas tapi mampir dulu ke perpustakaan untuk mengembalikan buku, dan ia bertemu dengan sahabatnya yaitu Sheila.
“Tahu nggak bey, ada anak baru pindahan dari Singapura dan dia itu masuk kelas kita nanti?”, tanya Sheila.
Kalimat itu tak pernah lekang dari ingan Bey. Itu terjadi tiga tahun yang lalu sewaktu dia mendapatkan cinta pertamanya yaitu Rendy yang ternyata hanya mempermainkannya.
Bey terus memandangi wajahnya didepan kaca. Dia tersenyum sambil terus menyisir rambut panjangnya, “Lihat aku sekarang!”.
***
Bey ada jadwal kuliah pagi hari ini, walaupun penampilannya sudah berbeda 180 derajat dari tiga tahun yang lalu tapi sifat-sifat baik dalam dirinya terus terjaga dan terbukti dia menjadi mahasiswa yang berprestasi.
Sampai di kampus dia tidak langsung ke kelas tapi mampir dulu ke perpustakaan untuk mengembalikan buku, dan ia bertemu dengan sahabatnya yaitu Sheila.
“Tahu nggak bey, ada anak baru pindahan dari Singapura dan dia itu masuk kelas kita nanti?”, tanya Sheila.
Bey & Sheila |
Bey tidak mengucapkan sepatah katapun dia hanya meleparkan senyum pada Sheila sembari menggelengkan kepalanya. Keduanya berjalan bersama menuju kelas.
Di kelas sudah banyak mahasiswa yang datang termasuk anak baru yang tadi Sheila ceritakan itu. Anak baru itu bisa langsung beradaptasi dengan yang lainnya, karena ia juga merupakan orang Indonesia yang memutuskan pindah kuliah ke Indonesia, entah karena apa.
Balik lagi ke Bey dan Sheila, keduanya sampai didepan pintu kelas dan berhenti sejenak. Keduanya melihat kedalam kelas dan melihat sosok yang berbeda dari biasanya, ada mahasiswa baru.
“Rendy!”, ucap Bey lirih nyaris tak terdengar tapi Sheila sedikit mendengarnya dan langsung menanyakan apa yang Bey katakan, tapi Bey tidak menjawabnya.
Bey langsung berbalik arah ingin bolos kelas tapi sayang dosennya sudah ada di depannya. Keduanya disuruh masuk. Keduanya duduk berdekatan dengan Rendy, tapi Rendy nggak mengenali kalau ada cewek yang dulu ia mainkan disitu. Itu karena perubahan besar dari Bey.
Dosen mulai mengajar dan mengedarkan absensi. Satu persatu mahasiswa mulai mengisi absesnsinya segara bergiliran, dan sekarang absensi itu ada di Rendy. Sejenak ia membaca semua nama yang ada dalam absensi itu.
“Natasya Bey Handoko?!”, ucapnya kaget dan langsung menoleh kesegala arah untuk menemukan siapa yang namanya Natasya Bey Handoko itu. Tapi dia tak menemui sosok yang ia kenal itu.
Dia bertanya pada Doni yang ada disampinya tentang nama yang ia kenal tadi.”Oh ini, itu tuh!” Doni menunjuk ke arah Bey yang duduk tak jauh dari mereka berdua.
“Bey?”, ucapnya tak menyangka sambil terus tersenyum senang entah karena apa. Senyumnya mengembang dan terus mengembang.
Jam kuliah selesai dan Bey bergegas keluar dari kelas langsung menuju kantin bersama Sheila, dia nggak mau menemui Rendy sekarang.
Di kantin keduanya duduk berhadapan dan langsung memesan makanan dan minuman. Nggak lama kemudian ada Guntur mendatangi mereka berdua. Guntur suka sama Bey tapi sayangnya Bey masih saja cuek sama cowok, tapi para cowok yang menaruh hati pada Bey masih setia padanya.
Semua makanan yang Sheila dan Bey pesan itu Guntur yang bayar, dia memang anak orang kaya. Tiba-tiba datang Arya yang juga suka sama Bey membawa sebuah es krim dan langsung memberikannya pada Bey. “Aku masuk kelas dulu ya”, ucap Arya yang kemudian meninggalkan mereka bertiga.
Di sisi yang lain dari kantin terlihat Doni dan Rendy duduk bersama, Rendy masih saja ingin mendengarkan cerita dari Doni tentang Bey. “Pokoknya dia perfect deh Ren!”, puji Doni atas sosok Bey. “Aku juga sempet suka sama dia, tapi sekarang udah nggak.”.
“Kenapa?”, tanya Rendy yang masih saja memandangi Bey sedari tadi.
“Hmm kayaknya dia lagi nunggu seseorang!”, jawabnya singkat yang langsung menikmati minumannya.
Doni terus menceritakan sosok Bey yang dia kenal selama ini, Bey yang cantik, baik, nggak sombong, pinter, mudah bergaul, dan pastinya Bey yang jadi primadona di kampus ini.
Apakah yang terjadi antara bey dengan teman kampusnya? nantikan lanjutan kisah mereka di part berikutnya :)
Di kelas sudah banyak mahasiswa yang datang termasuk anak baru yang tadi Sheila ceritakan itu. Anak baru itu bisa langsung beradaptasi dengan yang lainnya, karena ia juga merupakan orang Indonesia yang memutuskan pindah kuliah ke Indonesia, entah karena apa.
Balik lagi ke Bey dan Sheila, keduanya sampai didepan pintu kelas dan berhenti sejenak. Keduanya melihat kedalam kelas dan melihat sosok yang berbeda dari biasanya, ada mahasiswa baru.
“Rendy!”, ucap Bey lirih nyaris tak terdengar tapi Sheila sedikit mendengarnya dan langsung menanyakan apa yang Bey katakan, tapi Bey tidak menjawabnya.
Bey langsung berbalik arah ingin bolos kelas tapi sayang dosennya sudah ada di depannya. Keduanya disuruh masuk. Keduanya duduk berdekatan dengan Rendy, tapi Rendy nggak mengenali kalau ada cewek yang dulu ia mainkan disitu. Itu karena perubahan besar dari Bey.
Dosen mulai mengajar dan mengedarkan absensi. Satu persatu mahasiswa mulai mengisi absesnsinya segara bergiliran, dan sekarang absensi itu ada di Rendy. Sejenak ia membaca semua nama yang ada dalam absensi itu.
“Natasya Bey Handoko?!”, ucapnya kaget dan langsung menoleh kesegala arah untuk menemukan siapa yang namanya Natasya Bey Handoko itu. Tapi dia tak menemui sosok yang ia kenal itu.
Dia bertanya pada Doni yang ada disampinya tentang nama yang ia kenal tadi.”Oh ini, itu tuh!” Doni menunjuk ke arah Bey yang duduk tak jauh dari mereka berdua.
“Bey?”, ucapnya tak menyangka sambil terus tersenyum senang entah karena apa. Senyumnya mengembang dan terus mengembang.
Jam kuliah selesai dan Bey bergegas keluar dari kelas langsung menuju kantin bersama Sheila, dia nggak mau menemui Rendy sekarang.
Di kantin keduanya duduk berhadapan dan langsung memesan makanan dan minuman. Nggak lama kemudian ada Guntur mendatangi mereka berdua. Guntur suka sama Bey tapi sayangnya Bey masih saja cuek sama cowok, tapi para cowok yang menaruh hati pada Bey masih setia padanya.
Semua makanan yang Sheila dan Bey pesan itu Guntur yang bayar, dia memang anak orang kaya. Tiba-tiba datang Arya yang juga suka sama Bey membawa sebuah es krim dan langsung memberikannya pada Bey. “Aku masuk kelas dulu ya”, ucap Arya yang kemudian meninggalkan mereka bertiga.
Di sisi yang lain dari kantin terlihat Doni dan Rendy duduk bersama, Rendy masih saja ingin mendengarkan cerita dari Doni tentang Bey. “Pokoknya dia perfect deh Ren!”, puji Doni atas sosok Bey. “Aku juga sempet suka sama dia, tapi sekarang udah nggak.”.
“Kenapa?”, tanya Rendy yang masih saja memandangi Bey sedari tadi.
“Hmm kayaknya dia lagi nunggu seseorang!”, jawabnya singkat yang langsung menikmati minumannya.
Doni terus menceritakan sosok Bey yang dia kenal selama ini, Bey yang cantik, baik, nggak sombong, pinter, mudah bergaul, dan pastinya Bey yang jadi primadona di kampus ini.
Apakah yang terjadi antara bey dengan teman kampusnya? nantikan lanjutan kisah mereka di part berikutnya :)
0 komentar :
Post a Comment